Taruhan Kartu Online - Menonton konser musik musisi luar negeri, pasti seru. Tapi Presiden Jokowi meminta kita menjadi penonton cerdas, hati-hati dengan infiltrasi budayanya.Rangkaian acara Program Penguatan Pendidikan Pancasila hari ini berlangsung di Istana Bogor. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan agar waspada dengan infiltrasi budaya."Supaya infiltrasi ideologi dari luar, pertarungan ideologi kita menangkan. Karena banyak orang mengira pertarungan ideologi sudah selesai karena Tembok Berlin sudah roboh, perang dingin sudah selesai. Ndak, dengan cara berbeda mereka akan masuk, entah lewat musik, tari, budaya, entah ekonomi, hati-hati!" tutur Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/8/2017).
Para peserta acara itu terdiri dari 540 mahasiswa dan 110 dosen dari perguruan tinggi se-Indonesia. Meski meminta untuk waspada, tapi Jokowi tak melarang untuk menonton konser musisi luar negeri.
"Saya nonton Linkin Park nonton, saya nonton semuanya, Metalica saya nonton, Lamb of God saya nonton, Judas Priest saya nonton. Saya nonton, tapi untuk apa harus tahu, untuk apa kita nonton? Untuk membandingkan posisi kita ada di mana, kekalahan kita ada di mana, kemenangan kita ada di mana, jangan sampai kita tergerus oleh itu," ujar Jokowi. Jokowi menilai sah-sah saja jika menjadi fans musisi mancanegara, tetapi jangan sampai mencurahkan semua kesenangan untuk mereka. Di tanah air pun masih banyak musisi yang sebanding dengan mereka.
"Hati-hati nanti Oktober ya, akan datang Ed Sheeran ke Indonesia, ini anak muda pasti senang semuanya, hati-hati saya ingatkan kita sendiri memiliki sebetulnya punya kita, Mas Giring tadi mana?" kata Jokowi.Di acara itu pun hadir musisi Giring 'Nidji'. Vokalis band itu langsung mengacungkan jempol dan mengiyakan pernyataan Jokowi."Iya, kita punya, kita juga punya yang misalnya seneng rock punya Superman is Dead punya, ya nggak? Kita punya juga Burgerkill, iya kan, punya Slank juga punya, benar? Ngapain lihat-lihat yang itu (musisi luar negeri)? Ya untuk membandingkan, tahu bagaimana mereka menata manajemen lighting seperti apa, manajemen panggung seperti apa, pengelolaan penonton seperti apa, itu yang ingin saya lihat," ungkap Jokowi.
Selain musik, Indonesia juga memiliki berbagai tarian. Sehingga sudah seharusnya bangsa Indonesia juga menyenangi budaya Indonesia.
Para peserta acara itu terdiri dari 540 mahasiswa dan 110 dosen dari perguruan tinggi se-Indonesia. Meski meminta untuk waspada, tapi Jokowi tak melarang untuk menonton konser musisi luar negeri.
"Saya nonton Linkin Park nonton, saya nonton semuanya, Metalica saya nonton, Lamb of God saya nonton, Judas Priest saya nonton. Saya nonton, tapi untuk apa harus tahu, untuk apa kita nonton? Untuk membandingkan posisi kita ada di mana, kekalahan kita ada di mana, kemenangan kita ada di mana, jangan sampai kita tergerus oleh itu," ujar Jokowi. Jokowi menilai sah-sah saja jika menjadi fans musisi mancanegara, tetapi jangan sampai mencurahkan semua kesenangan untuk mereka. Di tanah air pun masih banyak musisi yang sebanding dengan mereka.
"Hati-hati nanti Oktober ya, akan datang Ed Sheeran ke Indonesia, ini anak muda pasti senang semuanya, hati-hati saya ingatkan kita sendiri memiliki sebetulnya punya kita, Mas Giring tadi mana?" kata Jokowi.Di acara itu pun hadir musisi Giring 'Nidji'. Vokalis band itu langsung mengacungkan jempol dan mengiyakan pernyataan Jokowi."Iya, kita punya, kita juga punya yang misalnya seneng rock punya Superman is Dead punya, ya nggak? Kita punya juga Burgerkill, iya kan, punya Slank juga punya, benar? Ngapain lihat-lihat yang itu (musisi luar negeri)? Ya untuk membandingkan, tahu bagaimana mereka menata manajemen lighting seperti apa, manajemen panggung seperti apa, pengelolaan penonton seperti apa, itu yang ingin saya lihat," ungkap Jokowi.
Selain musik, Indonesia juga memiliki berbagai tarian. Sehingga sudah seharusnya bangsa Indonesia juga menyenangi budaya Indonesia.
Presiden Jokowi Persilakan Masyarakat Indonesia Nonton Konser Musisi Luar Negeri
Reviewed by Unknown
on
November 13, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: